Kamis, 28 Juli 2011

Kuldesak

Kuldesak adalah film ansambel drama komedi hitam Indonesia yang dirilis pada tahun 1998. Segmen-segmen dalam film ini disutradarai antara lain oleh Riri Riza, Nan Achnas, Mira Lesmana, dan Rizal Mantovani, yang merupakan debut awal mereka di karir sutradara. Film ini dibintangi antara lain oleh Oppie Andaresta, Bianca Adinegoro, Ryan Hidayat, Wong Aksan, dan dibantu banyak bintang tamu yang notabene adalah aktor dan aktris Indonesia yang terkenal pada masanya, antara lain Sophia Latjuba, Bucek Depp, Unique Priscilla, dan Dik Doank.

Saat dirilis, film ini adalah hasil produksi kolektif dari para sineas muda, aktor, dan pemusik yang beroperasi di bawah nama Day For Night Films. Film yang diproduksi sejak tahun 1996 ini menggunakan unsur komedi hitam untuk menggambarkan kehidupan kota di Jakarta yang mencerminkan tragedi kesepian.

Film ini adalah film terakhir yang dibintangi Ryan Hidayat yang meninggal dunia setahun sebelum film ini dirilis. Film Kuldesak ditayangkan premier di lingkup internasional dalam International Film Festival di Rotterdam tahun 1999. Film ini mendapatkan nominasi untuk Silver Screen Award – Best Asian Feature Film (BI: Film Fitur Asia Terbaik) dalam Singapore International Film Festival tahun 1999.

Sinopsis

Kuldesak berfokus pada empat penduduk muda Jakarta pada 1990-an. Mereka semua punya mimpi, tapi kadang-kadang hidup memaksa mereka untuk membuat pilihan-pilihan radikal. Aksan (Wong Aksan) bermimpi untuk membuat sebuah film. Semua yang dia butuhkan adalah uang, namun ayahnya yang kaya tidak ingin anaknya menjadi seorang pembuat film. Aksan, yang tidak memiliki cukup dorongan untuk membuat impiannya menjadi kenyataan, memutuskan untuk mencuri dari ayahnya. Andre (Ryan Hidayat) adalah musisi tidak bahagia yang merasa teridentifikasi dengan idola rock Kurt Cobain asal Amerika Serikat yang terkenal di dunia oleh bunuh dirinya. Dia mencari kenyamanan dari seorang peramal keliling. Dina (Oppie Andaresta) adalah seorang penjual tiket di bioskop yang terobsesi dengan pembawa acara TV yang populer. Dia tidak dapat lagi membedakan impian dari kenyataan. Lina (Bianca Adinegoro) bekerja untuk sebuah biro iklan di mana dia ditekan oleh bosnya untuk bekerja lembur. Suatu malam, dia diperkosa. Alih-alih melaporkan kejadian tersebut kepada polisi, dia memutuskan untuk mengambil hukum di tangannya sendiri.

Sutradara

Riri Riza
Nan Achnas
Mira Lesmana
Rizal Mantovani

Produser

Rizal Mantovani

Penulis

Adi Nugroho

Pemeran

Oppie Andaresta
Bianca Adinegoro
Wong Aksan
Ryan Hidayat
Sophia Latjuba
Bucek Depp
Dik Doank
Unique Priscilla

Musik oleh

Ahmad Dhani
Andra Ramadhan
Thoersi Argeswara

Sinematografi

Yadi Sugandi

Penyunting

Rizal Mantovani

Distributor

Day For Night Films

Durasi 110 menit

Source
WIKIPEDIA

Ahmad Band: Ideologi Sikap Otak (ISO) 1998


Menyaksikan berita tentang tuntutan revolusi di negara Mesir tiba-tiba ingatan terbawa kembali ke tahun 1998 ketika Indonesia mengalami pergolakan politik lengsernya Soeharto, apa yang kemudian disebut Gerakan Reformasi 1998. Dan ingatan pun terbawa ke memori lagu-lagu Ahmad Band, kenapa Ahmad Band? Karena saya Baladewa, dan karena lagu Ahmad Band saat itu menggambarkan situasi dengan sangat jelas dan gamblang.

Terutama lagu Distorsi, "yang muda mabuk, yang tua korup, jayalah negeri ini, jayalah negeri ini", yang menggambarkan korupsi, kolusi dan nepotisme yang dilakukan para pejabat dan mabuk-mabukkan yang mewarnai generasi muda.

Lagu Impotensi, menggambarkan situasi di masa pemerintahan Orde Baru,"apa arti damai jika otakku terkubur, apa arti damai jika semua membisu, kau jilati situasi, kau pun menari di atas kepatuhan, di atas kesunyian jiwa yang telah mati, tercipta generasi tanpa peduli".


Lagu Interupsi, menggambarkan kegusaran atas orang-orang yang mendompleng atas nama pembangunan, yang malah justru menjajah negeri sendiri, "bangsat-bangsat bertopeng anak bangsa rajai hukum rimba, asah otak tanjamkan pandang masih banyak yang tertinggal, masih terjajah, belum merdeka, terjajah bangsat seiring".

Lagu Ode buat Ekstrimist, yang menggambarkan situasi kampanye yang diwarnai pawai dan show off kekuatan masing-masing partai dengan mengerahkan pendukungnya yang mayorita tak mengerti apa-apa, "arak-arakan pawai idiot dengan baju warna warna, pasti tak mengerti yang dilakukan yang sedang diteriakan".

Ahmad Band merupakan band yang dibentuk oleh pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani. ditengah kevakuman Dewa 19 dan sangat bertepatan dengan bergulirnya pergolakan Reformasi tahun 1998. Ahmad Band merupakan proyek sampingan Ahmad Dhani.




Selain diperkuat Ahmad Dhani yang menjadi lead vocal, band ini juga didukung oleh nama-nama besar di industri musik tanah air, yaitu Andra Ramadhan (Dewa 19, sebagai gitaris), Pay/Parlin Burman (mantan personel Slank, gitar), Bongky Ismail Marcel (mantan personel Slank, bass), dan Bimo Sulaksono (mantan personel Netral, drum). Setelah proyek Ahmad Band, Bimo lantas bergabung secara resmi dengan Dewa 19, namun album yang dihasilkan Dewa 19 selama Bimo bergabung, hanya album "The Best of", sebuah album kompilasi yang berisi lagu-lagu terbaik dari empat album Dewa 19 terdahulu (Dewa, Format Masa Depan, Terbaik-Terbaik, Pandawa Lima) ditambah 2 lagu baru yaitu Elang dan Persembahan dari Surga). Sebelum keluar dan membentuk band Romeo bersama Bebi.

Selain itu juga didukung oleh musisi lain sebagai backing vocal yaitu Bebi Romeo (bersama Ahmad Dhani menciptakan lagu Aku Cinta Kau dan Dia), Tere (pelantun lagu Awal yang Indah), Bagus Netral, Once, Shanty, Pika, Maia Estianty.


Ahmad Dhani, Andra Ramadhan, Pay, Bongky, Bimo


Satu-satunya album Ahmad Band adalah Ideologi Sikap Otak atau ISO dirilis pada tahun 1998. Berisi 11 lagu ciptaan Ahmad Dhani. Lagu-lagu pada album ini sebagian besar berisikan kritik sosial dan kemanusiaan ini, yang sangat relevan dengan kondisi sosial Indonesia saat itu.


Cover Album Ahmad Band "Ideologi Sikap Otak" (ISO) di atas maupun foto-foto Ahmad Dhani pada sampul album mengingatkan kita pada sosok Soekarno, tokoh nasional Indonesia ya memang dikagumi Ahmad Dhani.

Lagu-lagu pada album ini adalah:

1. Distorsi
2. Dimensi
3. Bidadari di Kesunyian
4. Sudah
5. Dunia Lelaki
6. Rahasia
7. Impotens
8. Aku Cinta Kau dan Dia
9. Interupsi
10. Gairah Tak Biasa
11. Ode Buat Extrimist

Musik Ahmad Band berbeda dibandingkan musik Dewa 19. Proyek Ahmad Band ini diproduseri oleh Ahmad Dhani sendiri dan direkam di Studio Ahmad Dhani, bisa dibilang ini proyek pertama studio ini. Bisa saya bilang kalau Ahmad Band adalah proyek idealis seorang Ahmad Dhani.

Saya sendiri menyukai semua lagu di album tersebut, bagus-bagus baik lirik maupun musiknya. Lagu paling suka ya Bidadari di Kesunyian, dan Dimensi.


Bidadari di Kesunyian

Segala damai datang saat dia menjelang
Kurasakan lagi sejuk di peluknya
Halus tutur kata yang selalu tercipta
Mengundang naluri untuk sandarkan letihku

Segala hampa datang saat dia menghilang
Tak pernah berharap datangnya lagi bidadari
Dia datang cepat di saat yang tak tepat
Kuharap ada yang mengerti mengapa begini

Dia bidadari di kesunyian
Di gelapnya malam, isi sepi
Meski peran itu mungkin ungkapkan
Kesunyian hati kita berdua saat ini

Dia masih saja tampakkan senyumnya
Meski bumi yang dia pijak lelahkan langkahnya
Belum cukup rasa yang kini tercipta
Baru saja dia di sini wanginya masih tertinggal


Senin, 18 Juli 2011